Pujian atas Integritas
Mahfud MD menyebut Nadiem sebagai figur yang memiliki integritas tinggi. Ia menilai, sejak masuk kabinet, Nadiem mampu menunjukkan komitmen kuat untuk membenahi dunia pendidikan tanpa terjerat kepentingan pribadi maupun politik praktis.
“Nadiem itu orang bersih, tidak neko-neko, dan punya ide-ide segar. Namun, birokrasi kita memang pelik, dan itu bukan hal mudah bagi orang yang baru masuk dunia pemerintahan,” ujar Mahfud.
Tantangan di Dunia Birokrasi
Meski ide-ide Nadiem banyak diapresiasi, Mahfud menilai pelaksanaannya seringkali tersendat di lapangan. Rumitnya prosedur birokrasi, regulasi yang tumpang tindih, serta budaya kerja di instansi pemerintahan membuat program Nadiem tidak jarang menghadapi hambatan.
Menurut Mahfud, inovasi membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan sistem birokrasi yang sudah lama terbentuk. Hal inilah yang menjadi tantangan utama Nadiem selama menjabat.
Transformasi Pendidikan
Terlepas dari kendala birokrasi, Nadiem tetap diakui berhasil meluncurkan sejumlah program besar, seperti Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, hingga digitalisasi pendidikan. Program-program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia dalam jangka panjang.
Banyak pihak menilai gebrakan Nadiem sebagai langkah progresif yang membawa angin segar. Namun, kritik juga datang, terutama terkait kesiapan infrastruktur dan kemampuan adaptasi tenaga pendidik di daerah.
Harapan untuk Masa Depan
Mahfud berharap Nadiem dapat terus belajar dan beradaptasi dengan birokrasi. Dengan integritas dan ide-ide segarnya, ia diyakini mampu meninggalkan warisan penting dalam dunia pendidikan Indonesia.
“Bersih itu sudah modal besar. Tinggal bagaimana memadukan dengan pengalaman mengelola birokrasi,” tambah Mahfud.