HORECA Manado Didorong Jadi Pelopor Pengelolaan Sampah Modern

oleh -56 Dilihat
oleh

Manado Targetkan Sektor HORECA Jadi Pionir Pengelolaan Sampah Modern

HORECA Manado Didorong Jadi Pelopor Pengelolaan Sampah Modern

Tangkapan Manado – Pemerintah Kota Manado menargetkan sektor Hotel, Restoran, dan Kafe (HORECA) menjadi pionir dalam program pengelolaan sampah modern. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka menengah Pemkot untuk menekan timbulan sampah tahunan yang mencapai 134 ribu ton per tahun.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kota Manado, Lieke Kembuan, menjelaskan bahwa sektor HORECA merupakan salah satu penyumbang volume sampah terbesar di kawasan perkotaan, khususnya di pusat kuliner dan wisata. Melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah dan pelaku usaha, diharapkan pengelolaan limbah dapat lebih tertata, efisien, dan ramah lingkungan.

“Kami ingin tahu seperti apa pengelolaan sampah mereka saat ini, dan bagaimana kami bisa bantu agar limbah usaha tidak mencemari lingkungan,” ujar Lieke Kembuan, Rabu (17/9/2025).


Fokus Program dan Strategi Implementasi

Sosialisasi program digelar oleh DLH Manado dengan mengundang puluhan pelaku usaha hotel, restoran, dan kafe dari berbagai wilayah kota. Dalam kegiatan tersebut, pemerintah memperkenalkan sistem pemilahan sampah dari sumber, metode pengangkutan terjadwal, serta konsep zero waste yang tengah dikembangkan.

Tahun ini, Pemkot Manado menjadikan HORECA sebagai prioritas utama, setelah sebelumnya program serupa lebih banyak menyasar lingkungan sekolah dan institusi pendidikan. Pemerintah menilai sektor usaha ini sangat strategis karena memiliki aktivitas operasional tinggi setiap hari, sehingga dampaknya terhadap volume sampah cukup signifikan.

Selain sosialisasi, DLH juga menggandeng sejumlah komunitas lingkungan, akademisi, dan pengusaha daur ulang lokal untuk memberikan pelatihan teknis. Pelaku usaha diajak memahami tidak hanya soal pemilahan, tetapi juga pemrosesan limbah organik dan anorganik agar bisa dikurangi sejak dari sumbernya.


Krisis Sampah Manado dan Tantangan Pengelolaan

Menurut data DLH, dari 134 ribu ton sampah per tahun yang dihasilkan Kota Manado, hanya sekitar 8 persen yang berhasil dikelola secara efektif. Sisanya masih berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau berserakan di lingkungan pemukiman. Kondisi ini diperparah dengan terbatasnya infrastruktur dan kebiasaan masyarakat yang belum sepenuhnya menerapkan pola hidup minim sampah.

Kawasan pusat kuliner dan wisata menjadi salah satu titik kritis penumpukan sampah harian. Limbah dari restoran dan kafe, terutama sisa makanan dan plastik kemasan, berpotensi mencemari sungai dan pesisir Teluk Manado jika tidak ditangani dengan benar. “Kalau ini dibiarkan, bukan hanya merusak lingkungan tapi juga berdampak langsung pada sektor pariwisata dan kesehatan masyarakat,” tambah Lieke.


Dorongan Regulasi dan Insentif

Pemerintah Kota Manado kini tengah menyusun kebijakan turunan untuk memperkuat implementasi program tersebut. Salah satu langkahnya adalah mendorong regulasi yang mengharuskan pelaku usaha HORECA memiliki standar operasional pengelolaan sampah sendiri. Pemkot juga berencana memberikan insentif berupa kemudahan perizinan atau penghargaan bagi usaha yang konsisten menerapkan praktik ramah lingkungan.

“Harapannya, pelaku usaha bukan sekadar ikut program karena kewajiban, tapi benar-benar sadar bahwa keberlanjutan bisnis mereka juga tergantung pada kebersihan lingkungan,” ujar Lieke.


Partisipasi Masyarakat dan Kolaborasi

Selain pelaku usaha, pemerintah juga mengajak masyarakat untuk terlibat dalam perubahan budaya pengelolaan sampah. DLH berencana membuat program edukasi publik secara masif, mulai dari kampanye digital, kegiatan bersih lingkungan, hingga lomba kebersihan antar wilayah.

“Kalau hanya pemerintah yang bergerak, hasilnya tidak akan maksimal. Tapi kalau pengusaha dan masyarakat ikut serta, kita bisa mengurangi sampah secara signifikan,” kata Lieke menegaskan.


Dengan target ambisius ini, Pemkot Manado berharap dalam beberapa tahun ke depan, kota ini dapat menjadi salah satu contoh kota pesisir yang berhasil menerapkan pengelolaan sampah modern secara terpadu. Program sektor HORECA akan menjadi ujung tombak perubahan — dari sekadar konsumen ruang kota menjadi pelaku aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.